Perbedaan pilihan dalam kontestasi pesta demokrasi harus dikelola dengan baik oleh seluruh masyarakat. Jangan sampai hanya karena agenda politik lima tahunan tersebut, rusak persatuan dan kesatuan serta kerukunan di antara kita. Mari terus kita jaga kedamaian antar sesama serta mempererat jalinan silaturahim.
Inilah sebagian pesan yang disampaikan Pjs. Bupati Tahlis Gallang SIP, MM saat menjadi Khatib Sholat Jum'at di Masjid Agung An-Nur Molibagu, Jumat (27/9/2024).
Dalam khutbahnya yang berjudul "Perdamaian Menjadi Landasan kehidupan", Pjs. Bupati Tahlis mengajak masyarakat untuk bersikap dewasa dalam menghadapi pemilihan umum serentak ini serta menyikapi perbedaan pilihan secara bijak. Jangan sampai perbedaan tersebut menjadi alasan untuk memutuskan silaturahmi atau bahkan menimbulkan permusuhan.
"Mari kedepankan toleransi dan saling menghargai serta menghormati. Hindari sikap menyalahkan pilihan orang lain dan merasa pilihan kita yang paling baik. Hindari juga menjelekkan- jelekkan pilihan orang lain terlebih menyebarkan berita tidak benar seperti hoaks atau kampanye hitam," kata Pak TG, sapaan akrabnya, di depan jamaah jum'at.
"Ingatlah, setelah pemilu selesai, kita tetap hidup berdampingan sebagai saudara, tetangga, dan bagian dari masyarakat yang sama," pesannya.
"Mari kita jadikan pesta demokrasi ini sebagai ajang untuk memperkuat ukhuwah, menjaga kesantunan, serta meneladani akhlak Rasulullah SAW dalam menyampaikan pendapat dan memilih pemimpin. Kita harus tetap bersatu, menjaga kesatuan bangsa, dan menghormati perbedaan pendapat," pungkasnya dalam khutbah pertama.
Dalam khutbah kedua, Khatib TG membacakan petikan ayat-ayat suci Al-Qur'an serta sholawat atas Nabi Muhammad SAW, berwasiat taqwa, dan membaca doa. Setelah itu, lanjut dengan sholat Jum'at 2 rakaat.