Prevalensi stunting di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan turun menjadi 9,6% atau sebanyak 85 balita berdasarkan data E-PPGBM per Agustus 2025. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 33% dan menjadi yang tertinggi di Sulawesi Utara. Namun, seluruh stakeholder penanganan stunting di daerah dimnta untuk tidak lengah. Bahkan, program dan intervensi penurunan stunting harus tetap berjalan masif, terukur, serta menyentuh hingga tingkat keluarga di desa.

Hal ini ditegaskan Bupati H. Iskandar Kamaru SPt, MSi saat membuka secara resmi Rapat Koordinasi Tim Percepatan Pencegahan Penurunan Stunting (TP3S) Tahap II Tahun 2025 yang digelar di Ruang Rapat Berkah Kantor Bupati, Kawasan Perkantoran Panango, Kec. Bolaang Uki, Rabu (10/9/2025).
“Angka penurunan stunting di Bolsel memang sudah menurun cukup signifikan. Namun kita harus tetap waspada, intervensi sensitif dan spesifik harus kita perkuat, agar hasil yang dicapai benar-benar tepat sasaran,” tegas top eksekutif ini.

Bupati juga menginstruksikan agar TP3S segera melakukan pemetaan layanan yang valid untuk mengidentifikasi wilayah dengan cakupan rendah, memperkuat dokumentasi, serta mendorong inovasi dalam pelayanan. Dikatakannya bahwa data yang akurat akan menjadi landasan bagi intervensi yang lebih efektif di masa mendatang.
“Forum ini juga berfungsi sebagai tempat evaluasi dan pelaporan untuk setiap bidang, termasuk kendala yang dihadapi, agar kita bisa mencari solusi bersama,” kata dia di hadapan Sekda M. Arvan Ohy SSTP, MAP, Asisten I Bid. Pemerintahan dan Kesra Alsyafri Kadullah SPd, ME, para camat, kepala puskesmas, PLKB, petugas gizi, serta jajaran Dinas PPKBPPPA.

Orang nomor satu Bolsel ini lalu menegaskan bahwa penurunan stunting di daerah hanya dapat dicapai melalui komitmen bersama dan kerja keras dari seluruh pihak.
"Mari kita bergerak dengan cepat, bekerja secara terukur, dan memastikan generasi Bolsel tumbuh sehat serta bebas dari stunting," tandasnya
Diketahui, dalam kegiatan ini dipaparkan pula beberapa materi seperti “Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting” oleh Kepala Bappelitbangda yang diwakili Kepala Bidang Muhamad Kamaru SPi dan “Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting” oleh Kepala Dinas PPKBPPPA Ny. Dra. Suhartini Damo ME.