Progres penanganan Stunting di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan menunjukkan capaian penurunan yang signifikan. Hal ini dibuktikan dengan diraihnya penghargaan sebagai Kabupaten Terbaik II se-Provinsi Sulut dalam kategori Kinerja Pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi Penanganan Stunting Tahun 2023.
Tropi dan piagam penghargaan atas capaian tersebut diserahkan langsung Wakil Gubernur Steven Kandouw kepada Wakil Bupati Deddy Abdul Hamid selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kab. Bolsel dalam acara Rapat Koordinasi dan Evaluasi (Rakorev)TPPS se-Sulut Tahun 2024 yang digelar di Hotel Arya duta Manado, Selasa (17/9/2024).
Dalam kegiatan tersebut, Wabup Deddy mempresentasikan berbagai program, kegiatan dan inovasi yang dirancang khusus oleh Pemkab Bolsel dalam upayanya menurunkan angka stunting di daerah baik yang dibiayai melalui APBN, APBD, APBDes maupun Non-APBD.
"Kondisi prevalensi stunting di Bolsel berdasarkan data survey status gizi indonesia (SSG) dan survey kesehatan indonesia (SKI), prevalensi stunting tahun 2021, 2022 sampai dengan 2023 terlihat telah terjadi penurunan prevalensi stunting yang signifikan. Tahun 2021 ke tahun 2022 turun sebesar 9,5% dari 37,4%, di tahun 2021 menjadi 27,9% di tahun 2022. Namun berdasarkan hasil SKI tahun 2023, terjadi peningkatan prevalensi stunting dari angka 27,9 menjadi 33%" tuturnya di depan hadirin peserta Rakorev.
Lanjut top eksekutif ini, tren prevalensi stunting di Bolsel berdasarkan data E-ppgbm tahun 2019 sampai dengan tahun 2024 terlihat bahwa terjadi tren penurunan prevalensi stunting yang sangat signifikan. Di mana tahun 2019 sebesar 15,66% dan menjadi 2,19% pada hasil pengukuran terkini bulan Agustus 2024.
"Target capaian persentase prevalensi stunting pada RPJMD Perubahan Kab. Bolsel tahun 2021-2026 dengan target pada 2024 sebesar 5,8%. Sedangkan berdasarkan hasil pengukuran dan entry pada e-ppgbm capaian persentase prevalensi stunting Bolsel pada Agustus 2024 adalah sebesar 2,19% yang berarti telah memenuhi target capaian pada RPJMD," urai top eksekutif ini.
Pemimpin pilihan rakyat Bolsel tersebut lalu membeberkan sejumlah langkah strategis Pemda dalam percepatan penurunan stunting yaitu 1) Intervensi Spesifik di mana inovasi Bolsel Tuntaskan Stunting, pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil, dan balita rutin di posyandu; 2) Intervensi Sensitif yaitu sosialisasi dan edukasi calon pengantin, pendampingan keluarga resiko stunting dan keluarga dengan balita stunting, pembangunan sarpras sanitasi (jamban sehat) dan rumah layak huni bagi keluarga miskin dan beresiko stunting; 3) Inovasi Si-pinter Bolsel untuk monitoring dan evaluasi pelaksanaan percepatan penurunan stunting.
Sementara itu, terkait penghargaan Terbaik II se-Provinsi Sulut dalam Intervensi Penanganan Stunting Tahun 2024, Wabup Deddy memberikan apresiasi yang tinggi dan ucapan terima kasih kepada seluruh jajaran Pemerintah Daerah dan masyarakat Bolsel yang telah bahu membahu bekerja keras dalam mewujudkan penurunan stunting.
"Terima kasih kepada seluruh jajaran Pemda, pihak swasta dan masyarakat yang selama ini telah bekerja keras mewujudkan penurunan Stunting. Saya berharap penghargaan ini menjadi pemicu kita semua untuk bekerja lebih keras dan lebih giat lagi dalam rangka mewujudkan Bolsel Bebas Stunting ke depannya," pungkas dia.
Turut mendampingi wabup, Sekda M. Arvan Ohy SSTP, MAP, Sekretaris TP-PKK Ny. Rosdiana Abdul Hamid-Lapatola, Kepala Bappelitbangda Rikson Paputungan SPd, MPd, Kepala Dinas KBP3A Suhartini Damo dan jajaran Dinas Kesehatan Kab. Bolsel.